Gema Waisak – Momen Waisak selalu menjadi moment yang dinanti-nantikan oleh umat Buddha di seluruh belahan dunia. Tak terkecuali umat Buddha yang ada di Dusun Panasan Daya, Desa Tegal Maja, Tanjung. Meskipun berlokasi di daerah pedesaan, lebih tepatnya di daerah perbukitan nan jauh dari keramaian dan mewahnya kehidupan perkotaan, tapi umat di Vihara Giri Ratana Puja yang ada di Dusun Panasan Daya, selalu memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan kebahagian saat menyongsong peringatan Waisak tahun ini. Salah satunya yakni dengan mengadakan perlombaan-perlombaan yang dikuti oleh umat.
Kegiatan perlombaan ini dilaksanakan selama satu minggu dalam rangka memeriahkan moment Waisak 2560 Tahun 2016. Banyak kegiatan-kegiatan perlombaan diadakan, diantaranya yakni: Lomba Cerdas Cermat, Lomba Masukan Paku dalam Botol, Lombo Makan Kerupuk, Lomba Bawa Lilin, Lomba Tarik Tambang, Lomba Memasukkan Air dalam Botol, dan Lomba Mengambil Uang dalam Jeruk.
Meskipun dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan lantas tidak berarti hal tersebut merampas senyuman, tawa bahagia yang Kami rasakan. Melihat antusiasme warga yang ikut terlibat baik sebagai peserta maupun sebagai penonton, tak luput menjadi rangkaian cerita tersendiri yang begitu luar biasa untuk dikenang dikemudian hari. Selama kegiatan perlombaan berlangsung, diantara sekian perlombaan yang dilaksanakan perlombaan mengambil uang dalam jeruk merupakan perlombaan yang paling seru diantara yang lainnya. Bagaimana tidak, muka lucu dari peserta yang belepotan terkena arang yang begitu hitam pekat yang ada pada jeruk menghadirkan gelak tawa dan teriakan penuh kegembiraan dari penonton. Terlebih ketika yang menjadi peserta adalah anak-anak PAUD, yang dengan lucunya dan penuh semangat saling bersaing dan berusaha untuk menjadi pemenang.
Menang ataupun kalah dalam suatu perlombaan adalah hal yang biasa, tapi dalam perlombaan ini terdapat cerita yang sedikit berbeda, yakni ada beberapa anak-anak PAUD yang tidak terima dirinya kalah tak luput dari derai air mata, mereka menangis sejadi-jadinya. Tapi hal ini justru menjadi pelajaran bagi anak-anak, ketika di usia dini mereka telah dapat merasakan sebagai seseorang yang pernah kalah dalam persaingan, kelak ketika mereka dewasa, mereka akan paham bahwa dalam sebuah kompitisi pasti akan ada yang menang dan kalah. Yang menang belajar untuk bersyukur tanpa kesombongan, sedangkan yang kalah harus belajar menerima kekalahan dan kehilangan semangat.
Meskipun dalam perlombaan ini, hadiah yang akan didapatkan mungkin tidak seberapa, tidak bernilai tinggi, tetapi yang terpenting adalah semangat kebersamaan dalam moment waisak tahun ini, begitu luar biasa telah ditunjukkan oleh umat Vihara Giri Ratana Puja. Semoga tawa dan senyum bahagia ini, tak lantas berlalu begitu saja. Apapun kondisi yang terjadi, mari kita sama-sama menjadikan moment Waisak sebagai moment yang penuh kebahagiaan untuk kita semua.
Semoga Semua Makhluk Berbahagia
Sadhu – Sadhu - Sadhu
Semoga Semua Makhluk Berbahagia
Sadhu – Sadhu - Sadhu